Rabu, 31 Oktober 2018

Khutbah 02.11





الحمد لله                  ..                       تقديرا  ..خلق             يبتليه           ..ثمّ هَدَاهُ السَّبيلَ إِمّا شاكِرًا وَإِمّا كَفورًا ..فمن شكر كان جزاؤه جنة وحريرا ونعيما وملكا كبيرا ..ومن كفر لم يجد له من دون الله وليّا ولا نصيرا ..نحمده تبارك وتعالى حمدا كثيرا, ونعوذ بنور وجهه الكريم من يوم كان شرّه مستطيرا..ونسأله أن يلقّينا يوم الحشر نضرة وسرورا .. وأن يظلنا بظل عرشه حيث لا نرى شمسا ولا زمهريرا .. وأشهد أن لاإله إلا الله شهادة تجعل الظلمة نورا .. وأشهد أن سيدنا محمدًا عبده المرسل مبشِّرًا ونذيرًا.. وداعيًا إلى الله بإذنه وسراجًا منيرًا.. قُرئ عليه القرآن ففاضت بالدمع عيناه، وكان ما تقدم وما تأخر من الذنب مغفورًا.. قام الليل حتى تورَّمت قدماه، وقال: أفلا أكون عبدًا شكورًا.. اللهم صلِّ وسلِّم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه تسليما كثيرا ..عدد أنفاس مخلوقاتك شهيقًا وزفيرًا...
أما بعد : فيا أيها النّاس اتقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون.

Ayyuhal ‘Ibad, Wahai sekalian hamba-hamba Allah, takutlah kepada Allah! Bertakwalah kepada Allah! Dan ketahuilah kasih sayang Allah, cinta Allah itu dekat dengan mereka orang yang takut dan takwa kepada Allah Swt. ambil, gali dan timbalah takwa dari Nabi Muhammad Saw. Barang siapa yang takwanya tidak mengambil dari Nabi Muhammad, maka itu hanya takwa yang palsu dan hayalan belaka. Sebab Rasulullah menyebutkan didalam hadist sambil menunjuk ke dada beliau, sanubari beliau, yang di sebut oleh Allah didalam Al-Qur’an “ألم نشرح لك صدرك” bukankah telah kami lapangkan, gembirakan hatimu, dadamu, sanubarimu? Dan sesungguhnya Rasulullah menunjuk ke dadanya, sanubarinya yang telah dilapangkan dan diisi oleh Allah, beliau mengatakan “التّقوى هاهنا” tiga kali beliau menunjuk dadanya sambil berucap “Takwa di dalam sini” kata Rasulullah Saw. Dalam Shahih Bukhari beliau menyatakan “إنّ أعلمكم بالله وأتقاكم به أنا ” yang paling berilmu kepada Allah, yang paling takwa kepada Allah, yang paling mengenal takut kepada Allah adalah Aku “kata Rasulullah Saw.”

Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah, kita sebagai makhluk sosial mempunyai dua hal yang keduanya penting, da tidak boleh mendahulukan yang satu dan mengakhirkan yang lain yaitu Hablun Min Allah dan Hablun Min an-Nas.
Dalam Al-Qur’an surat Ali Imron: 112 Allah SWT berfirman
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُواْ إِلاَّ بِحَبْلٍ مِّنْ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَآؤُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الأَنبِيَاء بِغَيْرِ حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah SWT dan tali (perjanjian) dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah SWT dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah SWT dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
Meskipun ayat ini menjelaskan keadaan orang-orang yahudi yang tidak memenuhi Hablun min Allah dan Habl Min an-Nas. Ayat ini menjelaskan keadaan mereka setiap waktu Yaitu bahwa: Mereka diliputi, yakni ketundukan akibat kekalahan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada Allah, yakni ajaran agama-Nya, atau tunduk membayar jizyah (pajak) sebagai warga negara yang berhak memeroleh keamanan setelah tunduk pada pemerintahan Islam dan tali dengan manusia, yakni pembelaan dari kelompok manusia.
Namun ayat ini juga bisa kita ambil ibrah atau pelajaran pula, karena ada satu kaidah yang bisa kita terapkan yaitu “al-Ibrah bi umum al-Lafdz la bi Khusus as-Sabab.
Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah,...
Hablum minallah menurut bahasa berarti hubungan dengan Allah SWT. Namun dalam pengertian syariah makna hablum minallah sebagaimana yang dijelaskan di dalam tafsir At-Thabari adalah “Perjanjian dari Allah.
:"إلا بحبل من الله"، قال: بعهد ="وحبل من الناس"، قال: بعهدهم.
Maksudnya adalah masuk Islam atau beriman sebagai jaminan keselamatan bagi mereka di dunia dan di akhirat. Sehingga dapat kita pahami bahwa untuk membangun hubungan kita kepada Allah, kita mempunyai kewajiban untuk menunaikan hak-hak Allah, lalu apakah hak-hak Allah SWT itu?
Hak-hak Allah SWT ialah mentauhidkan dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain serta menjalankan syariat Allah SWT. Misalnya: shalat, puasa dan sebagainya.
Tetapi apakah hanya cukup dengan menjalin hubungan dengan Allah semata? Hanya shalat, puasa, Haji dan ibadah ritual yang lainnya tanpa di imbangi dengan implikasi yang muncul dari ibadah itu? Jawabannya adalah tidak. Tidak sempurna islam seseorang iman seseorang hanya dengan itu.
Sebagaimana kita tahu “al-Muslim man salima al-Muslimun min Lisanihi wa yadihi” bahwa muslim yang baik adalah orang yang orang lain selamat dari lisan dan tangannya. “لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه” tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya.
Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah,...
Kita tahu bahwa kita sebagai makhluk sosial kita tidak akan bisa lepas dari membutuhkan dan dibutuhkan orang lain. Oleh karena itu, kita harus mencari tuntunan al-Qur’an mengenai hal-hal apakah yang boleh kita bantu dan tidak boleh.
وتعاونوا على البرّ والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان
“Tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan Takwa, jangan tolong menolong dalam keburukan dan dosa.”
Jika kita perhatikan, banyak ayat-ayat al-Qur’an yang menyandingkan hak Allah dengan hal-hal yang berhubungan sosial kita, satu misal Allah menyandingkan Shalat dengan Zakat (وأقيموا الصّلاة وأتوا الزّكاة), menyandingkan Tauhid dengan Birr al-Walidain Q.S an-Nisa : 36.
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
 “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan dengan dua orang ibu-bapak, (persembahkanlah) kebajikan yang sempurna, dengan karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya kamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong membangga-banggakan diri.”

Hadirin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah,...
Ayat diatas mengisyaratkan kepada kita, bahwa hubungan kita dengan Allah dan juga hubungan kita dengan sesama harus baik pula. Shalat kita harus mampu mencegah perilaku buruk kita, puasa kita harus bisa menciptakan rasa belas kasih terhadap sesama dan ibadah-ibadah kita yang lainnya mampu menuntun kita kepada sikap-sikap santun bukan sebaliknya membuat kita angkuh dan sombong.

Semoga Shalat kita adalah Shalat yang mampu mengantarkan kita pada “تنهى عن الفحشاء والمنكر” mencegah keburukan dan kemungkaran. Semoga puasa kita adalah puasa yang bisa menghadirkan rasa kasih sayang dan cinta terhadap sesama. Dan semoga semua ibadah kita adalah ibadah yang mempu membuat kita semakin tawadhu karena semakin tahu tentang Allah, bukan ibadah yang justru membuat kita sombong.

وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣
بَارَكَاللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَا وَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.


اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ به وَ كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله ... اتقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون.
فيا ايها المسلمون واعلموا ان الله سبحانه وتعالى امركم بامر بدأ فيه بنفسه وثنى بملاءكته المسبحة بقدسه فقال تعالى فى كتابه العظيم " ان الله وملاءكته يصلون على النبي يا ايها اللذين امنوا صلوا عليه وسلموه تسليما "
 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبَنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ .... أقيموا الصّلاة


Tidak ada komentar:

Posting Komentar