Kamis, 16 November 2023

Sekelumit Kisah Syekh Sya'rawi

Salah satu mahakarya beliau dalam bidang Tafsir.


Suatu hari ayah Syaikh Sya'rawi berkunjung untuk melihat perkembangan putranya. Ketika ayahnya sampai di tempat Sya’rawi, ayahnya bertanya mengenai buku-buku yang dipelajari di kuliah termasuk diktat perkuliahan. Syaikh Sya’rawi dan ayahnya pergi ke toko kitab untuk membeli beberapa buku wajib perkuliahan. Namun anehnya, Syaikh Sya’rawi menunjuk kitab-kitab yang mahal-mahal dan berjilid-jilid,  kitab-kitab tersebut tidak juga termasuk diktat kuliahnya sama sekali dan bukan referensi untuk mahasiswa baru spertinya. Ayahnya membeli seluruh kitab yang ditunjuk Sya’rawi tanpa sedikit pun berkomentar, tentunya dengan harga yang mahal ketika itu.


Tujuan Syekh Sya’rawi hanya satu ialah agar ayahnya marah, jengkel dan menyuruh Syekh Sya’rawi pulang kampung dan menjadi petani seperti ayahnya. Singkatnya ketika akan berpisah dengan putranya, di dermaga kapal, ayah Sya’rawi berkata “Wahai anakku, aku mengetahui bahwa semua kitab yang engkau minta untuk dibelikan di toko kitab tadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan referensi kuliahmu, tapi aku membelikan semuanya dengan harapan semoga Allah SWT memberimu kemudahan dalam menimba ilmu dan membukakan pintu ilmu pengetahuan untukmu”.

Perkataan yang mengejutkan Syaikh Sya’rawi dan menyentakkan nuraninya, sehingga setelah kejadian itu senantiasa beliau belajar dengan tekun hingga mengantarkannya menjadi salah seorang Imam Tafsir (Mufassir besar) pada zamannya.


Salah satu pesan guru kami (KH. Abdul Qayyum), jangan pelit dalam hal beli kitab. Ketika membeli kitab, niatkanlah untuk menghormati ahli ilmu dan juga perangkat keilmuan. Salah satu doa yang diajarkan beliau yaitu berdo'a sebelum baca kitab dengan do'a "Allahumma sakhkhir lana al-kutuba kullaha".


AM