Kamis, 24 Januari 2019

هو النور

Qosidah Huwan Nur karya nan indah Al-Habib ‘Ali bin
Muhammad al-Habsyi.
Terjemahan oleh: Al-Habib Munzir bin Fuad Al Musawa
ﻫﻮ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﻳﻬﺪﯼ ﺍﻟﺤﺎﺋﺮﻳﻦ ﺿﻴﺎﺅﻩ
Huwan-nuuru yahdiil haa-iriina dliyaa-uhu
Dialah Nabi saw Pelita cahaya yang memberi petunjuk orang-
orang yang bimbang
ﻭﻓﻰ ﺍﻟﺤﺸﺮ ﻇﻞ ﺍﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦ ﻟﻮﺍﺅﻩ
Wa fiil hasyri dhillul mursaliina liwaa-uhu
Di padang mahsyar panjinya sebagai pemberi naungan
ﺗﻠﻘﯽ ﻣﻦ ﺍﻟﻐﻴﺐ ﺍﻟﻤﺠﺮﺩ ﺣﮑﻤﺔ
Talaqqoo minal ghoibil mujarrodi hikmatan
Sampailah kepadanya hikmah tanpa perantara apapun
ﺑﻬﺎ ﺃﻣﻄﺮﺕ ﻓﯽ ﺍﻟﺨﺎﻓﻘﻴﻦ ﺳﻤﺎﺅﻩ
Bihaa amthorot fil khoofiqoini samaa-uhu
Dengan hikmah itu hujanlah langit (dengan rahmat) di segala
penjuru barat dan timur
ﻭ ﻣﺸﻬﻮﺩ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﻖ ﻣﻨﻪ ﻟﻄﺎﺋﻒ
Wa masyhuudu ahlil haqqi minhu lathoo-ifun
Para saksi dari para ahli makrifah yang dalam kebenaran,
menyaksikan dari beliau saw kasih sayang dan kelembutan-
kelembutan
ﺗﺨﺒﺮ ﺃﻥ ﺍﻟﻤﺠﺪ ﻭﺍﻟﺸﺄ ﻭﺷﺎﺅﻩ
Tukhobbiru annal majda wasysya, wasyaa-uhu
Dikabarkan sungguh apa yang terjadi adalah dengan
keinginanmu (saw)
ﻓﻠﻠﻪ ﻣﺎ ﻟﻠﻌﻴﻦ ﻣﻦ ﻣﺸﻬﺪ ﺍﺟﺘﻼ
Fallillaahi maa lil'aini min masyhadijtilaa
Padaku penglihatan apa apa yang kusaksikan sangatlah berpijar
luhur,
ﻳﻌﺰ ﻋﻠﯽ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﺠﺎﺏ ﺍﺟﺘﻼﺅﻩ
Ya'izzu ‘ala ahlil hijaabijtilaa-uhu
Menundukkan para pemilik kemuliaan yang masih tertutup
penglihatannya dari pandangan keluhuran ini,
ﺃﻳﺎ ﻧﺎﺯﺣﺎ ﻋﻨﻲ ﻭﻣﺴﮕﻨﻪ ﺍﻟﺤﺸﺎ
Ayaa naazihaan ‘anniy wa maskanuhul hasyaa
Wahai yang jauh dariku dan tempatnya di lubuk hati yang
terdalam,
ﺃﺟﺐ ﻣﻦ ﻣﻼ ﮐﻞ ﺍﻟﻨﻮﺍﺣﯽ ﻧﺪﺍﺅﻩ
Ajib man malaa kullan-nawaahiy nidaa-uhu
Jawablah wahai saudaraku seruan (Sang Nabi saw) yang
memenuhi segala penjuru,
ﺃﺟﺐ ﻣﻦ ﺗﻮﻻﻩ ﺍﻟﻬﻮﯼ ﻓﻴﻚ ﻭﺍﻣﺾ ﻓﻲ
Ajib man tawallaahul hawaa fiika wamdli fiy
Jawablah wahai yang diriku adalah terbenam dalam rindu
padamu (saw), dan mengalir pada-
ﻓﺆﺍﺩﻱ ﻣﺎ ﻳﻬﻮﯼ ﺍﻟﻬﻮﯼ ﻭﻳﺸﺎﺅﻩ
Fu-aadiya maa yahwaal hawaa wa yasyaa-uhu
Sanubariku apa apa yang dirindukan sanubari ini dan yang ia
(diriku) dambakan
ﺑﻨﯽ ﺍﻟﺤﺐ ﻓﯽ ﻭﺳﻂ ﺍﻟﻔﺆﺍﺩﯼ ﻣﻨﺎﺯﻻ
Banal hubbu fiy wasthil fu-aadi manaazilaan
Cinta membangun istana agung di dalam hati yang terdalam
ﻓﻠﻠﻪ ﺑﺎﻥ ﻓﺎﻕ ﺻﻨﻌﺎ ﺑﻨﺎﺅﻩ
FaLillaahi baanin faaqo shun'an binaa-uhu
Demi Allah, sungguh tempat itu paling tinggi dan indah di
antara bangunan (tempat) yang lain
ﺑﺤﮑﻢ ﺍﻟﻮﻻ ﺟﺮﺩﺕ ﻗﺼﺪﻱ ﻭﺣﺒﺬﺍ
Bihukmil walaa jarodtu qosdiy wa habbadzaa
Dengan keputusan pasrah kubiarkan yang lainnya berlalu dari
semua keinginanku, dan alangkah indahnya sang baginda
menenangkan hati ini dari wewenang lembutnya
ﻣﻮﺍﻝ ﺃﺭﺍﺡ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻣﻨﻪ ﻭﻻﺅﻩ
Muwaalin aroohal qolba minhu walaa-uhu
sang baginda menenangkan hati ini dari wewenang lembutnya
ﻣﺮﺿﺖ ﻓﮕﺎﻥ ﺍﻟﺬﮐﺮ ﺑﺮﺀﺍ ﻟﻌﻠﺘﻲ
Maridltu fakaanadz-dzikru bur-an li'allitiy
(Jika) aku sakit, maka menceritakan tentangnya (saw) adalah
obat bagi penyakitku
ﻓﻴﺎ ﺣﺒﺬﺍ ﺫﮐﺮﺍ ﻟﻘﻠﺒﻲ ﺷﻔﺎﺅﻩ
Fayaa habbadzaa dzikroon liqolbiy syifaa-uhu
Sungguh indah, menyebutnya adalah obat bagi hatiku
ﺇﺫﺍ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﻌﺸﺎﻕ ﺩﺍﺋﯽ ﻓﻘﻞ ﻟﻬﻢ
Idzaa ‘alimal-‘usyaaqu daa-iy faqul lahum
Jika para perindu mengetahui penyakitku, maka katakan kepada
mereka
ﻓﺈﻥ ﻟﻘﺎ ﺃﺣﺒﺎﺏ ﻗﻠﺒﻲ ﺩﻭﺍﺅﻩ
Fa Inna liqoo ahbaabi qolbiy dawaa-uhu
Sesungguhnya perjumpaan dengan kekasih hati itulah obatnya
ﺃﻳﺎ ﺭﺍﺣﻼ ﺑﻠﻎ ﺣﺒﻴﺒﻲ ﺭﺳﺎﻟﺔ
Ayaa roohilaan balligh habiiby risaalatan
Wahai orang yang berjalan (ke Madinah) sampaikan lembaran
cinta kepada kekasihku (saw)
ﺑﺤﺮﻑ ﻣﻦ ﺍﻷﺷﻮﺍﻕ ﻳﺤﻠﻮ ﻫﺠﺎﺅﻩ
Biharfin minal asywaaqi yahluu hijaa-uhu
Dengan indahnya ejaan huruf-huruf kerinduan
ﻭ ﻫﻴﻬﺎﺕ ﺃﻥ ﻳﻠﻘﯽ ﺍﻟﻌﺬﻭﻝ ﺇﻟﯽ ﺍﻟﺤﺸﺎ
Wa haihaata an yalqol-‘adzuulu ilaal-hasyaa
Maka sulitlah bagi yang memusuhi cinta ini sampai kebatas
yang tak mungkin, mencapai jalan kebenaran dengan
memujinya (saw) dan mengucapkan padanya (saw)
ﺳﺒﻴﻼ ﺳﻮﺍﺀ ﻣﺪﺣﻪ ﻭﻫﺠﺎﺅﻩ
Sabiilaan sawaa-un mad-huhu wa hijaa-uhu
mencapai jalan kebenaran dengan memujinya (saw) dan
mengucapkan padanya (saw)
ﻓﺆﺍﺩﻱ ﺑﺨﻴﺮ ﺍﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦ ﻣﻮﻟﻊ
Fu-aadiy bikhoiril mursaliina muwalla'un
Jiwaku terbakar (karena cinta) dengan sebaik-baik utusan
ﻭﺃﺷﺮﻑ ﻣﺎﻳﺤﻠﻮ ﻟﺴﻤﻌﻲ ﺛﻨﺎﺅﻩ
Wa asyrofu maa yahluw lisam'iy tsanaa-uhu
Dan yang terindah di pendengaranku adalah mendengar
pujiannya
ﺭﻗﯽ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻠﯽ ﻭﺍﻟﻤﺠﺪ ﺃﺷﺮﻑ ﺭﺗﺒﺔ
Roqoo fiil ‘ulaa wal majdi asyrofa rutbatin
Mulia dalam tanga tanga keluhuran, semulia-mulia tingkatan
yang semakin luhur
ﺑﻤﺒﺪﺍﻩ ﺣﺎﺭ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﮔﻴﻒ ﺍﻧﺘﻬﺎﺅﻩ
Bimabdaahu haarol-kholqi kaifantihaa-uhu
Dalam awal cinta dan rindu pada beliau saw akan muncul
hangat membara dihati makhluk, maka bagaimana keadaan yang
telah mencapai puncaknya
ﺃﻳﺎ ﺳﻴﺪﻱ ﻗﻠﺒﻲ ﺑﺤﺒﻚ ﺑﺎﺋﺢ
Ayaa sayyidiy qolbiy bihubbika baa-ihun
Wahai tuanku, hatiku lebur dengan kecintaan kepadamu
ﻭﻃﺮﻓﻲ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺪﻣﻊ ﺗﺠﺮﻱ ﺩﻣﺎﺅﻩ
Wa thorfiya ba'dad-dam'i tajriy dimaa-uhu
Mata ini niscaya menangis darah setelah air mata mengering
dan tak mengalir
ﺇﺫﺍ ﺭﻣﺖ ﮐﺘﻢ ﺍﻟﺤﺐ ﺯﺍﺩﺕ ﺻﺒﺎﺑﺘﻲ
Idzaa rumta katmal hubbi zaadat shobaabatiy
Jika engkau sembunyikan cinta maka akan bertambah
kecintaanku dan airmataku
ﻓﺴﻴﺎﻥ ﻋﻨﺪﻱ ﺑﺜﻪ ﻭ ﺧﻔﺎﺅﻩ
Fasiyyaani ‘indii batstsuhu wa khofaa-uhu
Maka sama saja bagiku, kuungkapkan cinta itu atau
kusembunyikannya
ﺃﺟﺐ ﻳﺎ ﺣﺒﻴﺐ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﺩﻋﻮﺓ ﺷﻴﻖ
Ajib yaa habiibal qolbi da'wata syayyiqin
Jawablah seruan kerinduan ini wahai kekasih hati
ﺷﮕﯽ ﻟﻔﺢ ﻧﺎﺭ ﻗﺪ ﺣﻮﺗﻬﺎ ﺣﺸﺎﺅﻩ
Syakaa lafha naarin qod hawat-haa hasyaa-uhu
Rintihan api kerinduan telah menyelimuti lubuk hatiku
ﻭﻣﺮ ﻃﻴﻔﻚ ﺍﻟﻤﻴﻤﻮﻥ ﻓﻲ ﻏﻔﻠﺔ ﺍﻟﻌﺪﺍ
Wa mur thoyfakal maymuuna fii ghoflatil ‘idaa
Maka lewatkanlah keindahan dan kelembutanmu saat hamba
hamba ummatmu (saw) yang tenggelam dalam kelupaan
ﻳﻤﺮ ﺑﻄﺮﻑ ﺯﺍﺩ ﻓﻴﻚ ﺑﮑﺎﺅﻩ
Yamurru bithorfin zaada fiika bukaa-uhu
Lintasan keindahan dan kemuliaanmu yg membuat
berlindangnya airmata
ﻟﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺣﺐ ﺗﻌﺴﺮ ﻭﺻﻔﻪ
LiyaAllaahu min hubbin ta'assaro washfuhu
Duhai Allah, sungguh sulit cinta ini diungkapkan
ﻭﻟﻠﻪ ﺃﻣﺮﻱ ﻭﺍﻟﻘﻀﺎﺀ ﻗﻀﺎﺅﻩ
Wa lillaahi amrii wal-qodloo-i qodloo-uhu
Semua ini hanya kepada Allah kupasrahkan Karena ketentuan
adalah ketentuan Nya
ﻓﻴﺎ ﺭﺏ ﺷﺮﻓﻨﻲ ﺑﺮﺅﻳﺔ ﺳﻴﺪﻱ
Fa yaa robbi syarrifniy biru, yati sayyidiy
Ya Allah, muliakanlah aku dengan memandang tuanku
(sayyidina Muhammad)
ﻭﺃﺟﻞ ﺻﺪﯼ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﺍﻟﮕﺜﻴﺮ ﺻﺪﺍﺅﻩ
Wa ajli shodal qolbil katsiiri shodaa-uhu
Dan bersihkanlah hati yang penuh dengan kekeruhan ini
ﻭﺑﻠﻎ ﻋﻠﻴﺎ ﻣﺎ ﻳﺮﻭﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻘﺎ
Wa balligh ‘aliyyan maa yaruumu minalliqoo
Dan sampaikanlah pada diriku (Al Habib Ali Al Habsyi) pada
puncak harapan untuk berjumpa
ﺑﺄﺷﺮﻑ ﻋﺒﺪ ﺟﻞ ﻗﺼﺪﻱ ﻟﻘﺎﺅﻩ
Bi-asyrofi ‘abdin jullu qoshdii liqoo-uhu
Dengan semulia-mulia hamba, dan perjumpaan dengannya
adalah segala tujuanku
ﻭﻋﻠﻴﻪ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎﻫﺒﺖ ﺍﻟﺼﺒﺎ
Wa ‘alaihi sholaatullaahi maa habbatish-shobaa
Atasnya curahan shalawat selama angin berhembus
ﻭﻣﺎ ﺃﺗﺮﺏ ﺍﻟﺤﺎﺩﯼ ﻓﻄﺎﺏ ﺣﺪﺍﺅﻩ
Wa maa atrobal-haadii fathooba hidaa-uhu
Sebanyak asyik merdunya qasidah pujian yang memadukan
cinta padamu (saw), maka semakin indahlah pujian yang
menyatukan hati dalam cinta padanya (Saw)
ﻣﻊ ﺍﻵﻝ ﻭﺍﻷﺻﺤﺎﺏ ﻣﺎﻗﺎﻝ ﻣﻨﺸﺪ
Ma'al aali wal-ash-haabi maa qoola munsyidun
Beserta keluarga, sahabat dan yang diucapkan oleh munsyid
(pembaca qasidah)
ﻫﻮ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﻳﻬﺪﻱ ﺍﻟﺤﺎﺋﺮﻳﻦ ﺿﻴﺎﺅﻩ
Huwannuuru yahdiil haa-iriina dliyaa-uhu
Dialah pelita cahaya yang memberi petunjuk orang-orang yang
bimbang

Minggu, 06 Januari 2019

Pendidikan Karakter Anak Usia Dini




Ada beberapa hak anak atas orang tuanya diantaranya adalah diberikan kepada sang anak tersebut nama yang baik dan ternyata nama tersebut mempunyai pengaruh terhadap karakter sang anak, meski itu tidak pengaruh satu-satunya. Sebelum menuliskan tentang hal-hal yang mempengaruhi karakteristik seorang anak, ada cerita menarik ketika prof. Quraish atau yang lebih dikenal dengan pak Quraish nyantri di Malang tepatnya Darul Hadist dibawah asuhan Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih beliau ditanya oleh sang guru siapa namamu? Beliau menjawab “Qurasih”, habib Abdul Qodir pun mengatakan, katakanlah “Muhammad Quraish, jangan pernah pisahkan namamu dari Muhammad”. Dari cerita tersebut dapat diambil pelajaran betapa pentingnya nama untuk seseorang.

Ada juga satu kisah yang dicantumkan dalam kitab Al-Muwatta karya Imam Malik bahwa suatu ketika Rasul ingin meminum susu kambing. Lalu datanglah pemuda membawakan susu kepada beliau, lalu rasul bertanya kepada pemuda tersebut “siapa namamu?” kata rasul. Pemuda tersebut menjawab “Murroh” yang artinya pahit, dan rasul pun tidak menerima susu dari pemuda tersebut. Lalu datanglah pemuda kedua dengan membawakan susu juga, lalu rasul juga bertanya padanya “siapa namamu?” pemuda tersebut menjawab “Harb” yang artinya perang, rasul pun enggan menerima susu dari pemuda itu. Datanglah pemuda ketiga dengan hal yang sama, rasul pun bertanya dengan pertanyaan yang sama “Ya’isy” yang artinya hidup, dari pemuda tersebut rasul menerima susu untuk diminumnya. Kisah ini juga menjelaskan betapa pentingnya nama seseorang.

Selanjutnya kami ingin menuliskan tentang hal-hal yang mempengaruhi karakter seorang anak. Paling tidak seorang anak mulai memahami perintah dengan baik itu saat berusia tujuh tahun atau yang disebut dengan “Sinnut Tamyiz” ada hal-hal yang diajarkan para ulama’ untuk menghadapi anak menjelang usia tersebut. Diantaranya adalah orang tua dianjurkan memegang ubun-ubun anaknya lalu membacakan surat al-qadr tujuh kali lalu ditiupkan ke anak tersebut. Salah satu hikahnya insyaallah anak tersebut tidak akan terjerumus kedalam dosa besar (sebagaimana disampaikan Gus Qoyyum dalam salah satu pengajiannya). Yang selanjutnya adalah seyogyanya orang tua menjelaskan namanya kepada sang anak, karena hal tersebut bisa memacu semangat dan dapat memotivasi sang anak.

Hal-hal yang mempengaruhi karaker seseorang paling tidak ada tiga hal, diantaranya: Pertama, Fitrah Ilahiyyah yaitu Allah langsung yang menanamkannya langsung. Disini biasanya telah ditanamkan oleh leluhur-leluhurnya, karena leluhur-leluhurnya orang alim maka bisa jadi keturunannya kelak akan jadi orang alim. Maka riyadhah untuk menjadikan keturunan kita orang-orang yang shaleh tidak hanya dimulai saat anak lahir kedunia, bahkan jauh sebelum itu bisa kita lakukan riyadhanya.

Kedua, Musyahadah. Pembentukan karakteristik juga dapat terjadi dengan apa yang sering dilihat oleh seseorang, maka alangkah baiknya jika sejak kecil anak sudah terbiasa dengan hal-hal yang baik yang sering disaksikannya terutama dari kedua orang tua dan juga lingkungannya. Sebaik apapun nama seorang anak, jika dia selalu menyaksikan hal yang tidak baik, maka perkembangannya juga tidak jauh dari apa yang dilihatnya.

Terakhir, Riyadhah. Secara laksikal riyadhah dapat diartikan sebagai latihan, cara lainnya dalam pembentukan karakter adalah latihan, dalam kata lain dengan cara agak dipaksa. Karena dengan terpaksa melakukan kebaikan maka sang anak akan menjadi terbiasa.

Sekian uraian singkat dari kami, semoga ada manfaatnya. Kritik dan saran pembaca sangat kami nanti untuk perbaikan tulisan berikutnya.