Senin, 16 April 2018

Hasil Penelitian Living Qur’an dengan Judul “Digitalisasi Al-Qur’an di kalangan Kawula Muda”



Hasil Penelitian Living Qur’an dengan Judul “Digitalisasi Al-Qur’an di kalangan Kawula Muda”

A.    Latar Belakang
Berdasarkan kemajuan tekhnologi, maka sudah pasti apapun yang bisa di mudahkan oleh tekhnlogi akan tercover disana, lebih-lebih tekhnologi digital. Misalnya, hadist-hadist yang saat ini dihadirkan dalam dunia digital, al-Qur’an dalam bentuk aplikasi digital, bahkan aplikaisi Qira’at-pun ada aplikasi digitalnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut kami mengadakan sebuah penelitian dengan menggunakan Quisioner yang kami sebar melalui Broadcast WA dengan berbatas waktu. Yaitu dari hari Jum’at hingga hari ahad 30 maret hingga 01 april 2018.
Adapun Petanyaan yang kami ajukan adalah:
1.      Apakah anda meng-Instal Al-Qur’an di Android?
2.      Apakah alasan anda jika meng-Instal dan apa jika tidak?
3.      Lebih sering membaca dimanakah antara mushaf dengan aplikasi? Mengapa?
4.      Ayat apakah yang sering anda jumpai di medsos?
5.      Dan ayat apakah yang anda pernah atau bahkan sering anda upload di medsos?

B.     Rumusan dan Batasan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk kita mengetahui sebatas mana Digitalisasi al-Qua’an di kalangan anak muda, apa kelebihan dan kekurangan dari digitalisasi tersebut serta mengungkap apa faktor yang menyebabkan perlunya digitalisasi. Rumusan maslah ini kami batasi dengan hanya menarik kesimpulan pada poin pertama, kedua dan ketiga agar permasalahan tidak terlalu melebar dan juga karena keterbatasan waktu peneliti.
C.     Metode dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif.
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang ditujukan untuk memahami fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran dan persepsinya. Sedangkan pendekatan deskriptif adalah pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mempelajarai secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, lembaga, kelompok atau masyarakat.
D.    Sumber dan Analisis Data
Adapun data Quisioner yang kami ajukan di dapatkan jawaban dari sebagian besar Perguruan tinggi dan hampir bisa dipastikan yang menjawab atau mengisi quisioner tersebut adalah pemuda atau pemudi. Maka penelitian ini kami beri judul “Digitalisasi Al-Qur’an di kalangan Kawula Muda”.
E.     Analisis dan Pengolahan Data
Peneliti menjelaskan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian tertsebut. Dalam contoh kasus di atas, model analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif (interactive model of analysis) yang meliputi tiga tahapan yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing (penarikan kesimpulan).
Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah atau data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Penyajian data, yaitu penyusunan informasi yang kompleks ke dalam suatu bentuk yang sistematis, sehingga menjadi lebih selektif dan sederhana serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan data dan pengambilan tindakan. Kesimpulan, yaitu merupakan tahap akhir dalam proses analisa data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh dari observasi, interview, dan dokumentasi. Pada tahap ini peneliti melalukan konseptualisasi atau generalisasi.[1]
Berdasarkan beberapa pertanyaan dalam Quisioner yang kami ajukan di atas, kami akan mencoba menyajikan hasilnya dalam bentuk tabel agar memudahkan dalam analisisnya.


No
Nama
Instal
Alasan
Lebih sering baca dimana
01
Iftitah/UIN Surabaya
Iya
Mudah akses tanpa Mushaf tanpa Wudhu
Mushaf
02
Faruq Azri/PTIQ
Pernah
Ada tafsirnya, bisa dibawa kemana-mana karena kemana-mana selalu membawa HP
Mushaf
03
Iis Sumiyanti/UIN Syarif
Iya
Untuk memudahkan Murojaah saat tidak membawa Mushaf
Mushaf, Androidnya saat darurat saja
04
Desi Rahawati/UIN Syarif
Iya
Memudahkan Murojaah ketika diluar rumah
Lebih Nyaman membaca Mushaf
05
M. Fadhli Khumaeni/BQ
Iya
Mudah dan Praktis
Mushaf, Mudah Mencari ayat Mutasyabihat
06
Ustman/PTIQ
Iya
Mudah jka diperjalanan
Mushaf
07
Atiqoh/IIQ
Iya
Lebih mudah untuk dibawa dan mendengarkan murottal
Mushaf, lebih Nyaman
08
Nisa/IIQ
Iya
Membantu
Mushaf
09
Ina/IIQ
iya
Dibaca ketika Dharurat
Mushaf, lebih Nyama dimata dan buat obat mata “membuka kacamata”
10
Mahdi/PTIQ
Tidak
Ram Kecil
Tidak boleh pindah2 Mushaf supaya Barokah
11
Ali S/PTIQ
Iya
Memudahkan saat mncari ayat. Langsung GO
Mushaf, Lebih Afdhol
12
Azami/PTIQ
Iya
Memudahkan membaca dimanapun
Mushaf, karena terbatas dalam membuka Android
13
Nazir/Sadra
Tidak

Mushaf
14
Shobiyatul Asna/IAIN PKL
Iya
Memudahkan melihat ayat-ayat saat ada mata kuliah mengenai ayat-ayat Al-Qur’an
Mushaf, Kebiasaan
15
Liyana Mas’udah/Alumni PPQRH PKL
Iya
Memudahkan Ketika Bepergian
Mushaf
16
Khodijah Nahla/Alumni PPQRH PKL
Iya
Simpel untuk dibaca dimanapun, lebih sering bawa HP
Mushaf, Lebih Nyaman
17
Masruroh/UIN Walisongo
Iya
Nderes Sambil Nunggu Dosen
Mushaf, Lebih Fokus
18
Luluk Labibah/IAIN PKL
Iya
Lebih Mudah dibawa, Bawa Qur’an takut terbawa saat maksiat
Aplikasi, sering tidak dirumah dan tetap harus bacaa saat habis shalat
19
M. Murtaqi Makarima/IAIN PKL
Iya
Sangat membantu, terutama saat tidak ada mushaf
Mushaf, aplikasi hanya untuk keadaan tertentu
20
Nurul Izzati/IAIN PKL
Tidak
Memory Penuh
Mushaf
21
Amilatun Hasanah/IIQ Jakarta
Iya
Agar bisa Murojaah dimana saja
Mushaf
22
Nok Fatimatuzzahro/IAIN PKL
Iya
Untuk menemukan ayat-ayat ekonomi karena itu Jurusanku
Mushaf, Lebih Jelas, tidak merusak mata
23
Khasinatul Muniroh/IAIN PKL
Tidak
Selagi bisa secara langsung mengapa tidak?
Mushaf
24
Wirda R/ SMA 4 PKL
Iya
Untuk Tugas Sekolah, lebih mudah Melihat ketika dalam keadaan tidak suci
Mushaf, karean di android cepat capek
25
Karima/IAIN PKL
Iya
Sewaktu2 bisa buka mushaf saat di kelas
Mushaf, Lebih Nyaman di mata
26
Dini Styaningrum/IAIN PKL
pernah
Mempermudah dalam membaca al-Qur’an dan mencari
Mushaf, lebih jelas tajwid dan tulisan ayatnya dan tanda waqaf
27
Maestya Putri/IAIN PKL
Iya
Praktis, bisa dibawa kemana aja
Mushaf, lebih Afdhal
28
Sri Fitriyana Yulianti/MA Ali Maksum
Iya
Mudah saat mau membaca dalam keadaan Dharurat
Mushaf, Sekalian Habis Shalat Magrib
29
Umi Umaroh/IAIN PKL
Tidak
Tidak Tahu
Mushaf
30
Cindy Lestari/IAIN PKL
Iya
Bisa dibuka kapan saja dan dimana aja
Mushaf, Aplikasi hanya untuk cek ayat saat perkuliahan
31
Naefi Yatul Jazila/IAIN PKL
Pernah
Memudahkan mencari ayat dalam keadaan kuliah walaupun dalam keadaan tidak suci
Mushaf, lebih afdhol
32
Sheila Okta Marselina/UIN Syarif
Iya
Mempermudah saat bepergian
Mushaf, lebih Afdhal. Dan otak kita memotret saat kita menghafal
33
Ikmilna Islakiyyah/IAIN PKL
tidak
Lebih enak pakai Mushaf
mushaf
34
Nailis Sa’adah/BUQ Demak
Iya
Lebih Nyaman dibaca dimana aja
Mushaf, karena masih proses menghafal
35
Intan Adila Faza
Iya
Agar bisa dibaca setiap saat
Mushaf, lebih afdhal
36
Fitri Tahta Alfina/PPRQH PKL
Tidak
Ruang tidak cukup
mushaf
37
Iqbal Suhandi/IAIN PKL
Iya
Mudah dibawa kemana-mana sedang kalau mushaf harus wudhu
Aplikasi
38
Luqman/UIN SMH Banten
Iya
Mengaplikasikan android lebih manfaat untuk Ukhrowi bukan hanya duniawi
Mushaf, Aplikasi hanya menjadi media yang lebih praktis
39
Iffatul Bayyinah/IAIN Salatiga
Iya
Memudahkan saat membutuhkan dimanapun
Mushaf, Lebih nyaman dan tidak merusak mata
40
Ilham/PPRM Kudus
tidak
Lebih mantep di mushaf
mushaf
41
Intan Rizqiyani/IAIN Syaikh Nur Jati Cirebon
Iya
Untuk memudahkan membaca apabila tidak membaca mushaf
Mushaf, lebih lengkap dan jelas isinya dari segi lafadz, kandungan maupun tajwidnya
42
Itsam Tsamrotul Fuadah/IIQ Jakarta
Iya
Lebih mudah tadarrus dimana saja dan kapan saja
Mushaf, lebih jernih
43
Mahvia/IIQ Jakarta
Iya
Lebih mudah mudarosah saat bepergian
mushaf
44
Akmal/UIN Malang
Tidak
HP Jadul
Mushaf, sulit pindah ke lain hati
45
Al-Hidayah/UIN Syarif
Tidak
Membaca di HP sering Pusing
Mushaf, sering Membawa Mushaf
46
Rokhim/imam new zeland
tidak
Belum membutuhkan
mushaf
47
Abdulloh kafabihi/PTIQ
Iya
Memudahkan Murojaah sewaktu tidak ada mushaf
Mushaf,
48
Inka F/IIQ Jakarta
Tidak
Tidak suka membaca di android
mushaf
49
Aini Syukriyyah/STAIN Kudus
pernah
Untuk memudahkan, sekarang tidak karena takut kesakralan al-qur’an berkurang
Mushaf
50
Aziz/PTIQ
Iya
Simpel
Mushaf
51
Zahro Salsabila/IIQ
Iya
Memudahkan murojaah saat tida bawa mushaf
Mushaf, lebih mantap
52
Rofi’ah/IIQ
Iya
Supaya bisa dengar bacaan qur’an
Mushaf, lebih enak dibaca
53
Tahiyyaa/IIQ
Iya
Bisa tetap ngaji saat gak bawa mushaf
Mushaf, lebih mudah
54
Khoirul Afiyah/MAS PKL
Pernah
Di uninstal karena jarang buka qur’an setelah install
Mushaf, android untuk terjemah saja
55
Uun Nadhiroh/IIQ
Iya
Bisa membacanya kapanpun dan dimanapun
Mushaf, selagi bisa di jangkau
56
Zian Fauziyah/IIQ
Iya
Merujuk ke mushaf madinah dalam android
Mushaf, Afdhol dan nyaman
57
Dewi Istnaini/IAIN PKL
Iya
Bisa membaca dimana dan kapan aja
Mushaf, lebih mantap
58
Atiqoh/IIQ
Iya
Lebih mudah dibawa
Mushaf lebih mantap
59
Nisa/Jakarta
Iya
Membantu
Mushaf

Sebelum kami menganalisis data, Kami membuat beberapa kriteria untuk memudahkan dalam analisis datanya nanti.
1.      Dalam pertanyaan Instal dan Tidak hanya ada dua jawaban pasti, yaitu : Iya (+) & Tidak (-). Jika jawabannya pernah, maka kami analisis jika alasan tidak instalnya lebih kuat akan kami katagorikan ke tidak Instal, dan jika alasan pernah Instal lebih dominan, maka akan kami masukkan dalam kelompok yang itu.
2.      Alasan Instal maupun tidak, setelah kami analisis kami menjadikannya beberapa kategori.
Instal : (Praktis “dibaca kapan dan dimana aja, mudah dibawa[P], Pemanfaatn HP untuk Akhirat [PA], mudah dalam mencari ayat karena ada pencarian [S], rujukan mushaf madinah [M], Tidak usah Wudhu [W])
Uninstal : (Kesakralan al-Qur’an [S], belum Butuh [B], Ram Kecil dan Hp Jadul [J], kesehatan [KS]) lainnya [LI].
3.      Untuk sering mebacanya:
Mushaf : Lebih Afdhol [LA], proses menghafal [PM], lebih mudah dan mantap nyaman [MMY], Lain [L].
Aplikasi : Sering tidak di rumah [TR].


F.      Kesimpulan
Dari 59 Responden di atas dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1.      Prosentasi Instal dan Tidak Instal
No
Jumlah Instal
Jumlah Tidak Instal
01
44
15

Dengan perhitungan tersebut maka prosentasinya :
2.      Alasan Instal dan Tidak Instal
No
Instal
Tidak Instal

P
PA
S
M
W
S
B
J
KS
LI
01
38
1
6
1
4
1
1
4
1
6
02










03











3.      Lebih sering baca dimana?
No
Mushaf
Aplikasi
LA
PM
MMY
L
EB
TR
01
7
2
21
21

2

Dari indikator-indikator di atas dapat kita ambil kesimpulan
1.      Dari 59 responden 74% menginstal aplikasi Al-Qur’an di Handpone dan sisanya tidak
2.      Adapun alasan responden menginstal dan tidak bermacam-macam:
a.       Alasan Instal:
-          Praktis: 64%
-          Pemanfaatan untuk akhirat: 1%
-          Pencarian: 10%
-          Rujukan Mushaf Madina: 1%
-          Tidak Usah wudhu: 6%
Alasan terbesar penginstalan ini di karenakan praktis, bisa di bawa kemana-mana.
b.      Alasan Tidak Instal:
-          Kesakralan, belum butuh, kesehatan: 1%
-          RAM kecil: 6%
-          Lainnya: 10%
3.      Alasan sering membaca di mushaf lebih banyak prosentasenya, bisa dijadikan pedoman bahwa penginstalan aplikasi mushaf dalam handpone tidak mengurangi kesakralan mushaf itu sendiri.


[1] Didi Junaidi, Jurnal Living Qur’an 15