Belajar Ushul
Qiro’at Imam Nafi’ Riwayat Warsy
Imam nafi’
al-mdani
Nama Lengkap : Nafi’ bin Abdur Rahman bin Abi
Nu’aim Al-Ashbahani
Lahir : 70 H
Wafat : 169 H
Warsy
Nama Lengkap : Abu Sa’id Ustman ibnu Sa’id
Al-Mishri
Lahir : 120 H
1.
BAB BASMALLAH
-
Itsbatul
Basmallah (tetap membaca basmallah)
-
Washal
dengan saktah
-
Washal
tanap basmallah
Kecuali diempat surat (Al-Arbauz Zuhri), yaitu jika
Qori’memilih membaca washal antara dua surat maka di (Al-Arbauz Zuhri)
dibaca dengan saktah. Adapun jika Qori’ memilih membaca saktah
antara dua surat maka di (Al-Arbauz Zuhri) dibaca dengan Itsbatul
basmallah.
Adapum cara washal al-anfal dan baro’ah ada tiga:
a.
Waqof براءة (وقف)
عليم
b.
Saktah عليم (السكت) براءة
c.
Washal عليمٌ براءة
2.
BAB MAD
-
Mad Muttashil
(Isyba’ /3 Alif /6 Harakat)
-
Mad
Munfashil (Isyba’ /3 Alif /6 Harakat)
-
Mad
Badal (Boleh 1/2/3 Alif)
Pengecualian kaidah mad badal:
Ushul
a.
Ketika
sebelum hamzah ada huruf sukun shohih didalam satu kalimat. Contoh: القرأن, الظمأن
b.
Ketika
alifnya itu sebagai pengganti tanwin / mad iwadh. Contoh: دعاءً, سواءً
c.
Harf
mad ba’dha hamzah washal / sebagai ibtida’. Cotoh: ائذن لي, اؤتمن
Ketiga kalimat ini hanya boleh dibaca dengan Qoshor.
Empat Kalimat
a.
يؤاخذ dan tashrifannya.
b.
إسراءيل
Kedua kalimat ini hanya boleh dibaca dengan qoshor saja.
c.
ءالئن boleh dibaca dengan enam cara:
§ Ibdal hamzah washal dengan alif dan dibaca panjang (6H) / lazim,
dengan tsalatsatul badal mughoyyar bin naql.
§ Ibdal hamzah washal dengan alif dan dibaca qoshor dengan qoshor
badal mughoyyar bin naql.
§ Dibaca tashil dengan tsalatsatul badal mughoyyar bin naql.
d.
عادا الأولى dibaca
naql harakat hamzah tanpa tsalatsatul badal. عادا لولى
-
Mad
Lin atau Lin mahmuz (bisa di baca 2/3 alif)
Huruf lin adalah ya’ atau wawu sukun yang didahului harakat fathah,
jika setelah huruf lin adalah huruf
hamzah, maka dibaca mad oleh Warsy dengan panjang empat
atau enam harokat. Kecuali lafadz-lafadz tertentu, yaitu:
a.
موئلا hanya
dibaca huruf lin saja tanpa mad. QS. Al-Kahfi 57
b.
الموئودة hanya dibaca dengan lin saja tanpa mad dengaan
tsalatsatul badal.
c.
سوءاتهما boleh dibaca dua cara:
§ Dibaca huruf lin dengan
tsalatsatul badal.
§ Dibaca tawassuth lin dengan tawassuth badal.
3.
MIM
JAMA’
Setiap
mim Jama’ yang bertemu dengan Hamzah Qotho’, maka Warsy Membacanya dengan
Shilah dan Isyba’ (6 Harakat) sebagaimana Mad Munfashil. Contoh: عليهم أأنذرتهم
4.
LAFAL
( أنا ) KETIKA DIBACA WASHAL
a.
Ketika bertemu
dengan hamzah qotho’ maftuhah/madhmumah maka alifnya tetap dibaca sehingga
berlaku mad jaiz munfashil. Contoh:
أحيي ~ أنا ___ أُحيي أنا أنا أخوك___
أنا~أخوك
b.
Ketika bertemu
dengan hamzah maksuroh atau tidak bertemu dengan hamzah maka cara membacanya
adalah hadzful alif (مثل حفص). Contoh:
أنا إلا, أنا
عابد
5.
BAB
DUA HAMZAH
a.
Bab Dua Hamzah
Dalam Satu Kalimat
Dua hamzah dalam satu kalimat, ada kalanya:
o
Hamzah istifham
+ Fathah (Maftuhah). ( أأنذرتهم, أألد)
Cara membacanya ada dua cara, yaitu:
§ Dibaca tashil hamzah yang kedua.
§ Dibaca ibdal hamzah yang kedua dengan alif, jika setelah alif
harakat sukun maka dibaca Isyba’, jika setelah alif huruf berharakat maka
dibaca Qoshor.
o
Hamzah istifham
+ kasroh atau dhummah.
Cara membacanya adalah dengan dibaca tashil hamzah yang kedua.
b.
Bab Dua Hamzah
Dalam Dua Kalimat
o
Ada kalanya
sama dalam harakat (Muttafiqotaan)
§ Jika sama-sama fathah (Maftuhataan)
Maka cara membacanya ada dua cara. Yaitu:
·
Dibaca tashil
hamzah yang kedua.
·
Ibdal hamzah
yang kedua dengan huruf mad, dibaca Isyba’ atau mad ketika bertemu dengan
sukun dan dibaca qoshor ketika bertemu huruf mutacharrik.
Contoh: جاء أمرنا, جاء أحد
PENGECUALIAN
Lafadz جاء أل ada lima cara membacanya:
o
Dibaca tashil
hamzah kedua dengan tsalatsatul badal al-mughoyyar bit tashil
o
Ibdal hamzah dengan
alif serta dibaca qoshor atau dibaca isyba’.
§ Jika sama-sama kasroh (maksurotaan)
Maka cara membacanya ada dua cara. Yaitu:
·
Dibaca tashil
hamzah yang kedua.
·
Ibdal dengan
ya’ sukun atau mad, dengan dibaca mad atau qoshor.
PENGECUALIAN
Ada tiga cara dalam membaca lafadz البغاء
إن, هؤلاء إن yaitu,
seperti dua cara diatas dan ditambah ibdal ya’ kasroh.
§ Jika sama-sama dhummah (Madmuumataan) اولياء
أولئك
Cara membacanya
ada dua. Yaitu:
·
Dibaca tashil
hamzah yang kedua
·
Ibdal hamzah
kedua dengan waw mad.
o
Ada kalanya
berbeda harakat (Mukhtalifataan)
فتح
الأولى سهل # فتح الثانية أبدل
وغيرذالك
سهل # وكذالك أبدل
Jika fathah diawal maka dibaca tashil hamzah kedua, jika fathahnya
di kalimah yang kedua maka dibaca ibdal hamzah yang kedua, jika tidak terdapat fathah
di keduanya maka boleh tashil dan boleh ibdal. Contoh:
تفيء
إلي = تفيء إلى
جاء
أمة = جاء أمة
يشاء
ألى = يشاء وِلى
6.
BAB HAMZAH
MUFROD (IBDAL)
a. Hamzah mufrod yang berada di fa’ kalimah
Warsy mengganti hamzah mufrod yang berada didalam posisi fa’
kalimah, yaitu diganti dengan huruf mad yang sesuai dengan harakat sebelumnya.
Contoh: مؤمنون – مومنون, يأكل – ياكل
Dan
tidak dibaca ibdal pada lafadz (مـأوى)
yang ada dalam al-qur’an diantaranya lafadz:
o
تؤويه
o
ومأوىه
o
مأوىهم
o
ومأوىكم
b.
Hamzah
mufrod yang berada di ain kalimah
Warsy
membaca ibdal atau mengganti hamzah itu dengan huruf mad yang sesuai
dengan harakat sebelumnya hanya di tiga kalimat. yaitu:
o
بئس
o
الذئب
o
وبئر
7.
BAB NAQL
Naql
adalah membuang hamzah dengan memindah harokat sukun yang sebelumnya.
Adapun
syarat hamzah bisa dibaca naql adalah:
o
Huruf (al-manqul
ilaih) yang akan dipindah harakatnya adalah huruf sukun. Bisa berupa
tanwin, karena tanwin juga nun sukun.
o
Huruf al-manqul
ilaih berada di akhir pada kalimat pertama dan hamzah mutacharrik berada
diawal kalimat kedua.
o
Huruf sakin
al-manqul ilaih adalah huruf shohih bukan huruf mad, dan juga bukan mim jama’.
Contoh:
§ Al-maushul (الأنهار, الأرض)
§ Al-mafshul (قد أفلح, عذابٌ أليم)
8.
BAB IMALAH
Tidak
ada imalah kecuali hanya di Huruf ha’ di lafadz (طه)
diawal surat Thaha.
9.
BAB LAM
Warsy
membeca Taghlidz Lam dengan Syarat: Huruf Lam berharakat Fathah baik bertasydid
maupun tidak didahului salah satu huruf
(ص – ض - ط) yang berharakat
Fathah atau Sukun.
Contoh:
الصّلــــوة, أظـلم, مطّلــع dan lain sebagainya.
10. BAB RO’
Semua
Ro’ yang berharaka Fathah atau Dhummah hukum aslinya di baca tafkhim oleh semua
imam qurro’ kecuali warsy pada saat-saat tertentu.
a.
Apa bila didahului
dengan harakat kasroh : مبشّرات – قاصرات
b.
Apa bila
didahului dengan Ya’ sukun : خيرٌ – خبيرًا
c.
Apa bila
didahului huruf istifal sukun dan
didahului harakat kasrah: إجرامي – إكراه
d.
Apa bila
didahului huruf Kho’ sukun dan didahului
harakat kasrah: إخراجهم
Apa bila
benar maka itu datangnya dari Allah dan apa bila ditemukan kesalahan maka itu
murni keterbatasan Penulis...hehehe
والله
أعلم
Maaf masih acak²an...
BalasHapusInsyaallah secepatnya di benahi...
Tolong diberi alasan-alasannya. Semisal خير /اجرامي agar pembaca dapat memahami dan mempraktekkan teorinya di kalimat yang lain
BalasHapusMasuk pada kaidah yg diatas pak;
HapusLebih detailnya memang harus baca Apa bila didahului dengan Ya’ sukun : خيرٌ – خبيرًا
c. Apa bila didahului huruf istifal sukun dan didahului harakat kasrah: إجرامي – إكراه