Pendidikan Dalam
Keluarga
Keluarga adalah tempat putra-putri bangsa
belajar. Dari sana mereka mempelajari sifat-sifat mulia, seperti kesetiaan,
rahmat, kasih sayang dan lain sebagainya. Oleh karena itu keluarga haruslah di
desain sebaik mungkin untuk belajar sang anak tersebut. Yang mana jika sebuah
keluarga baik, maka akan baik pula sebuah masyarakat, dan jika sebuah
masyarakat baik, akan baik pula komunitas diatasnya. Singkatnya, keluarga
adalah bagian terkecil dari sebuah negara. Jika keluarga baik maka akan baik
pula sebuah negara.
Anak juga sebagai penerus eksistensi orang
tua, yang dalam bahasa al-Qur’an anak disebut sebagai “perhiasan” (al-maalu
wal banina zinatul hayatid dunya) QS. Al-kahf 46. Sang anak bisa menjadi
penolong bagi orang tua baik saat hidup di dunia –yakni ketika usia lanjut-
maupun saat telah tiadanya. Sebagaimana di isyaratkan dalam Al-Qur’an bahwa
anak bisa menjadi permata hati “qurrota a’yun” QS. Furqon 74, dan juga
di isyaratkan oleh hadist nabi muhammad saw bahwa anak bisa menjadikan orang
tua kebanjiran pahala yang tidak akan terputus sebagaimana pahala amal
jariyyah. “ketika manusia (bani adam) meninggal, semua amalnya terputus
kecuali tiga hal yaitu: sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh
yang senantiasa mendoakan orang tuanya.” (HR. Tirmidzi)
Sebagaimana anak bisa menjadi penolong
bagi orang tuanya, anak juga bisa menjadi sebaliknya apabila tidak di didik
dengan benar, karena sesuguhnya selain sebagai anugerah anak juga sebagai
cobaan “Fitnah” QS. Al-Anfal 28.
Ada beberapa pesan yang diuraikan al-Quran
menyangkut keluarga. satu; agar menjaga keluarga dari siksa api neraka “Quu
anfusakum wa ahlikum naaron” QS. At-tahrim 6, kedua; allah
memerintahkan nabi muhammad saw dan umatnya untuk memberi peringatan terhadap
kerabatnya “wa andzir asyirotakal aqrobin” QS. As-syu’ara 214, orang tua
juga diperintahkan oleh allah untuk menyuruh keluarganya melaksanakan shalat “wa’mur
ahlaka bis shalah” QS. Thaha 132.
Tentang pendidikan anak, al-Qur’an memberikan beberapa tuntunan
diantaranya:
Yang pertama adalah Di didik dengan pendidikan
kasih sayang, sebagaimana pendidikan lukman terhadap anaknya, yang
memanggil anaknya dengan panggilan mesra “ya bunayya” wahai anakku, ini
mencontohkan agar kita memberikan pendidikan terhadap anak kita dengan
pendidikan kasih sayang, bukan atas dasar paksaan. Karena anak yang di berikan
kasih sayang dalam keluarga ia akan membawa kasih sayang pula dalam
pergaulannya, begitu pula jika sang anak diberikan hardikan dan makian dalam
pendidikannya, bisa jadi itu juga yang akan di bawa dalam pergaulannya.
Berkaitan dengan pendidikan anak sayyidina Ali ra berkata. “didiklah
anak-anakmu, (dengan pendidikan yang sesuai) karena mereka itu
diciptakan untuk masa yang berbeda dengan masamu”.
Karena itu pula Nabi Saw mengingatkan
bahwa: “Allah merahmati orang tua yang membantu anaknya agar berbakti
kepadanya”. Beliau ditanyai oleh para sahabatnya: “bagaimana orang tua
membantunya ya Rasul?”. Rasul Saw menjawab: “dia menerima
dengan baik yang mudah bagi anaknya, tidak memberatkannya, dan tidak juga
memaki atau menghinanya”.
Kemudian yang ke-dua adalah Memberikan keteladanan
dengan ucapan yang benar dan jujur. “wal yaquuluu qoulan sadidan” QS.
An-nisa 9, Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat berkesan dalam
pendidikannya dan sangat lekat ingatannya. Oleh karena itu, seyogyanya orang
tua mencontohkan tentang kejujuran terhadap anak. Katakanlah perkataan yang
benar dan jujur tentunya dengan kebijakan dan mempertimbangkan seberapa kuat
daya penerimaan di usia tersebut.
Dilanjurkan dengan Mendoakan sang
anak. Setelah maksimal mendidik dan memberikan keteladanan kepada anak,
maka doa yang istiqamah adalah klanjutan ikhtiar yang terbaik dari kedua orang
tuanya. Banyak sekali redaksi do’a yang di ajarkan al-Qur’an, diantaranya QS.
Al-furqon 74: “ربنا هبلنا من أزواجنا قرة أعين واجعلنا
للمتقين إماما” dan juga QS.
Al-ahqaf 15, dan lain sebagainya.
Tentu setelah usaha dan doa maksimal kita panjatkan maka tawakkal adalah
langkah selanjutnya.
Itulah sekelumit pendidikan dan tanggung
jawab orangtua terhadap anaknya yang dapat kita bagi pada kesempatan kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar