Selasa, 20 Februari 2018

pendidikan dalam keluarga


                Pendidikan Dalam Keluarga

Keluarga adalah tempat putra-putri bangsa belajar. Dari sana mereka mempelajari sifat-sifat mulia, seperti kesetiaan, rahmat, kasih sayang dan lain sebagainya. Oleh karena itu keluarga haruslah di desain sebaik mungkin untuk belajar sang anak tersebut. Yang mana jika sebuah keluarga baik, maka akan baik pula sebuah masyarakat, dan jika sebuah masyarakat baik, akan baik pula komunitas diatasnya. Singkatnya, keluarga adalah bagian terkecil dari sebuah negara. Jika keluarga baik maka akan baik pula sebuah negara.

Anak juga sebagai penerus eksistensi orang tua, yang dalam bahasa al-Qur’an anak disebut sebagai “perhiasan” (al-maalu wal banina zinatul hayatid dunya) QS. Al-kahf 46. Sang anak bisa menjadi penolong bagi orang tua baik saat hidup di dunia –yakni ketika usia lanjut- maupun saat telah tiadanya. Sebagaimana di isyaratkan dalam Al-Qur’an bahwa anak bisa menjadi permata hati “qurrota a’yun” QS. Furqon 74, dan juga di isyaratkan oleh hadist nabi muhammad saw bahwa anak bisa menjadikan orang tua kebanjiran pahala yang tidak akan terputus sebagaimana pahala amal jariyyah. “ketika manusia (bani adam) meninggal, semua amalnya terputus kecuali tiga hal yaitu: sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang senantiasa mendoakan orang tuanya.” (HR. Tirmidzi)

Sebagaimana anak bisa menjadi penolong bagi orang tuanya, anak juga bisa menjadi sebaliknya apabila tidak di didik dengan benar, karena sesuguhnya selain sebagai anugerah anak juga sebagai cobaan “Fitnah” QS. Al-Anfal 28.

Ada beberapa pesan yang diuraikan al-Quran menyangkut keluarga. satu; agar menjaga keluarga dari siksa api neraka “Quu anfusakum wa ahlikum naaron” QS. At-tahrim 6, kedua; allah memerintahkan nabi muhammad saw dan umatnya untuk memberi peringatan terhadap kerabatnya “wa andzir asyirotakal aqrobin” QS. As-syu’ara 214, orang tua juga diperintahkan oleh allah untuk menyuruh keluarganya melaksanakan shalat “wa’mur ahlaka bis shalah” QS. Thaha 132.

Tentang pendidikan anak, al-Qur’an memberikan beberapa tuntunan diantaranya:
Yang pertama adalah Di didik dengan pendidikan kasih sayang, sebagaimana pendidikan lukman terhadap anaknya, yang memanggil anaknya dengan panggilan mesra “ya bunayya” wahai anakku, ini mencontohkan agar kita memberikan pendidikan terhadap anak kita dengan pendidikan kasih sayang, bukan atas dasar paksaan. Karena anak yang di berikan kasih sayang dalam keluarga ia akan membawa kasih sayang pula dalam pergaulannya, begitu pula jika sang anak diberikan hardikan dan makian dalam pendidikannya, bisa jadi itu juga yang akan di bawa dalam pergaulannya.

Berkaitan dengan pendidikan anak sayyidina Ali ra berkata. “didiklah anak-anakmu, (dengan pendidikan yang sesuai) karena mereka itu diciptakan untuk masa yang berbeda dengan masamu”.
Karena itu pula Nabi Saw mengingatkan bahwa: “Allah merahmati orang tua yang membantu anaknya agar berbakti kepadanya”. Beliau ditanyai oleh para sahabatnya: “bagaimana orang tua membantunya ya Rasul?”. Rasul Saw menjawab: “dia menerima dengan baik yang mudah bagi anaknya, tidak memberatkannya, dan tidak juga memaki atau menghinanya”.

Kemudian yang ke-dua adalah Memberikan keteladanan dengan ucapan yang benar dan jujur. “wal yaquuluu qoulan sadidan” QS. An-nisa 9, Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat berkesan dalam pendidikannya dan sangat lekat ingatannya. Oleh karena itu, seyogyanya orang tua mencontohkan tentang kejujuran terhadap anak. Katakanlah perkataan yang benar dan jujur tentunya dengan kebijakan dan mempertimbangkan seberapa kuat daya penerimaan di usia tersebut.

Dilanjurkan dengan Mendoakan sang anak. Setelah maksimal mendidik dan memberikan keteladanan kepada anak, maka doa yang istiqamah adalah klanjutan ikhtiar yang terbaik dari kedua orang tuanya. Banyak sekali redaksi do’a yang di ajarkan al-Qur’an, diantaranya QS. Al-furqon 74: “ربنا هبلنا من أزواجنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما  dan juga QS. Al-ahqaf 15, dan lain sebagainya.
Tentu setelah usaha dan doa maksimal kita panjatkan maka tawakkal adalah langkah selanjutnya.
Itulah sekelumit pendidikan dan tanggung jawab orangtua terhadap anaknya yang dapat kita bagi pada kesempatan kali ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar