Perjalanan yang dirindukan,
Sesampainya di pesantren, saya
menggebyur tubuh yang telah seharian melawan teriknya matahari dan polusi udara
kota. Seusai berbuka bersama saya melaksanakan shalat magrib yang saya gabung
diwaktu isya’ lalu ikut menjadi santri melaksanakan shalat tarawih berjama’ah
putra-putri, hal tersebut membuatku menerawang jauh entah kemana membayangkan
asyik ya menjadi santri yang bisa shalat bersama putra-putri hanya dipisahkan
satir kain yang digantung mirip gorden, dalam benak mungkin ada juga yang sudah
berlangganan meletakkan surat “cinta” disuatu tempat yang akan diambil
oleh kekasihnya seusai shalat tarawih itu, eh itu hanya khayalan ya, jangan
baper...
Malam itu saya mengira
tidak akan bisa sowan kepada yai karena kabarnya beliau sedang tidak di Ndalem
(rumah, penyebutan jawa halus). Meskipun tetap berharap bisa sowan
secepat mungkin agar bisa langsung on the way ke Jakarta karena ada acara di
sore harinya.
Gayung pun bersambut, menjelang
pukul sepuluh malam saya ditimbali (dipanggil) oleh yai untuk sowan ke
Ndalem, dengan diantar mas balya saya menuju kediaman beliau dan ternyata
beliau sudah menunggu di ruang tamu. Seusai memperkenalkan diri, Setelah
menyampaikan salam dari teman-teman JHQ, sesudah yai menanyakan kabar JHQ, saya
menyampaikan niat bahwa “kami bermaksud ingin menyelenggarakan acara HBH JHQ
di pesantren Al-Hikmah ini yai”, kataku. Beliau menyahut, “kalian
serius? Ini sudah tinggal satu bulan lo, bagaimana persiapan disana?”
setelah bercerita persiapan disana dan untuk meyakinkan pak yai juga akhirnya
pak yai dawuh (berkata) “Sudah dua kali JHQ rencana mengadakan acara
HBH disini dan dua-duanya gagal, kalau kamu gagal juga JHQ tidak usah kesini
lagi”. “Insyaallah yai,” jawaban yang saya mantap-mantapkan meskipun
masih antara harap dan cemas, itu agar tidak terlihat sedikitpun keraguan dari
ketum saat itu. Hal itu pula mungkin yang menjadikan teman-teman JHQ sangat
bersemangat untuk mensukseskan acara ini,- terima kasih semua sedulur JHQ yang
tak bisa saya sebut namanya satu persatunya, kalian is the best. Sowan telah
cukup dan saya langsung sekalian meminta untuk pamit ke jakarta esok harinya karena
ada acara yang lain, acara tersebut ditutup dengan doa oleh pak yai. Semoga yai
beserta keluarga besar selalu diliputi dengan rahmat Allah dan senantiasa diberikan
kesehatan.
to be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar