Rabu, 06 Mei 2020

Perjalanan yang dirindukan, part 2


Perjalanan yang dirindukan, 

Sesampainya di pesantren, saya menggebyur tubuh yang telah seharian melawan teriknya matahari dan polusi udara kota. Seusai berbuka bersama saya melaksanakan shalat magrib yang saya gabung diwaktu isya’ lalu ikut menjadi santri melaksanakan shalat tarawih berjama’ah putra-putri, hal tersebut membuatku menerawang jauh entah kemana membayangkan asyik ya menjadi santri yang bisa shalat bersama putra-putri hanya dipisahkan satir kain yang digantung mirip gorden, dalam benak mungkin ada juga yang sudah berlangganan meletakkan surat “cinta” disuatu tempat yang akan diambil oleh kekasihnya seusai shalat tarawih itu, eh itu hanya khayalan ya, jangan baper...

Malam itu saya mengira tidak akan bisa sowan kepada yai karena kabarnya beliau sedang tidak di Ndalem (rumah, penyebutan jawa halus). Meskipun tetap berharap bisa sowan secepat mungkin agar bisa langsung on the way ke Jakarta karena ada acara di sore harinya.


Gayung pun bersambut, menjelang pukul sepuluh malam saya ditimbali (dipanggil) oleh yai untuk sowan ke Ndalem, dengan diantar mas balya saya menuju kediaman beliau dan ternyata beliau sudah menunggu di ruang tamu. Seusai memperkenalkan diri, Setelah menyampaikan salam dari teman-teman JHQ, sesudah yai menanyakan kabar JHQ, saya menyampaikan niat bahwa “kami bermaksud ingin menyelenggarakan acara HBH JHQ di pesantren Al-Hikmah ini yai”, kataku. Beliau menyahut, “kalian serius? Ini sudah tinggal satu bulan lo, bagaimana persiapan disana?” setelah bercerita persiapan disana dan untuk meyakinkan pak yai juga akhirnya pak yai dawuh (berkata) “Sudah dua kali JHQ rencana mengadakan acara HBH disini dan dua-duanya gagal, kalau kamu gagal juga JHQ tidak usah kesini lagi”. “Insyaallah yai,” jawaban yang saya mantap-mantapkan meskipun masih antara harap dan cemas, itu agar tidak terlihat sedikitpun keraguan dari ketum saat itu. Hal itu pula mungkin yang menjadikan teman-teman JHQ sangat bersemangat untuk mensukseskan acara ini,- terima kasih semua sedulur JHQ yang tak bisa saya sebut namanya satu persatunya, kalian is the best. Sowan telah cukup dan saya langsung sekalian meminta untuk pamit ke jakarta esok harinya karena ada acara yang lain, acara tersebut ditutup dengan doa oleh pak yai. Semoga yai beserta keluarga besar selalu diliputi dengan rahmat Allah dan senantiasa diberikan kesehatan.

to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar