Resume Kajian “Tafsir Sya’rawi” Oleh KH. Dr. Ahmad Husnul
Hakim, MA
Sabtu, 11-08-2018
Part @2
Pernah suatu ketika musuh islam di zaman nabi
memrintahkan ahli sastra mereka yaitu Walid Bin Mughirah untuk meneliti dan
mengatakan bahwa Al-Qur’an itu sihir, tetapi dia tidak bisa membohongi hatinya
bahwa itu bukan sihir. Sebagaimana terekam dalam surat Al-Mudasir. Tetapi untuk
konteks saat ini mungkin I’Jaz Ushlub itu sudah tidak begitu dirasa meskipun
masih ada, tetapi yang lebih terasa I’Jaznya saat ini adalah I’Jaz ‘Ilmi. Itu semua
sebagai bukti bahwa Al-Qur’an adalah لا ريب فيه .
Paling tidak info yang dibawa Al-Qur’an dibagi
dalam dua garis besar yaitu : Ayat kauniyah dan Ayat Manhaj. Ayat Kauniyah yang
berhubungan dengn informasi Ilmu Pengetahuan dan ayat manhaj yang berhubungan
dengan syariat, perintah dan larangan dan lain sebagainya.
Tidak bisa dipungkiri juga bahwa realita Al-Qur’an
ada dua yaitu teks dan konteks. Teksnya sampai kapanpun tak akan pernah berubah
sebagaimana janji Allah tersebut diatas, tetapi kita sebagai Rijalul Qur’an
dituntut untuk bijak dalam meng-Kontekstalisasikan Al-Qur’an sesuai dengan
zaman dan tempatnya, karena tanpa Kontekstualisasi nilai-nilai yang terkandung
didalamnya sulit di wujudkan. Al-Qur’an terhadap budaya lokal mungkin akan
melegitimasi ataupun mengoreksi bahkan menghapus yang tidak sesuai dengan
tuntunannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar